Kamutidak perlu tergoda untuk membeli terlalu banyak kendaraan, mungkin mobil atau sepeda motor. Pastikan kendaraan yang kamu miliki tidak menjadi aset diam yang dapat meningkatkan beban pajak dan perawatannya. Selain tidak hemat, tentu tidak baik bagi pola pendidikan anak-anak. 11. Merencanakan Pengeluaran Besar
Sebagai hamba allah,kita sering meminta Sesuatu kepada allah swt,yang mana sesuatu tersebut kadang belum tentu baik buat kehidupan kita,sehingga dia tidak mengabulkannya,sikap kita sebagai orang yang beriman sebaiknya? Jawabanmenerima nya dan sabar untuk menunggu dikabulkan nya permintaan itu
Ayattersebut menegaskan bahwa Allah Swt. mewajibkan kita berbuat baik kepada ibu bapak. Tutur kata kita kepada keduanya haruslah lemah lembut. Mengucapkan kata "ah" kepada orangtua saja tidak dibolehkan oleh agama, apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu. Seringkali orang awam kebingungan tidak faham ketika dikatakan amalan-amalan atau acara-acara yang dilakukannya dikatakan bid’ah. Mereka pun berkata ; Bukankah amalan ini baik ❓Ketahuilah, baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah dan ta’ala berfirman ;وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ“. . Tetapi boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”. Al Baqarah, 216.Coba kita perhatikan riwayat-riwayat berikut Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendengar berita tentang pernyata’an tiga orang. Yang pertama berkata “Saya akan shalat tahajjud dan tidak akan tidur malam”, yang kedua berkata ”Saya akan puasa dan tidak akan berbuka”, yang terakhir berkata “Saya tidak akan menikah”. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menegur mereka, seraya berkata “Apa urusan mereka dengan berkata seperti itu ?, Padahal saya puasa dan saya pun berbuka, saya shalat dan saya pun tidur, dan saya menikahi wanita. Barang siapa yang membenci sunnahku maka bukanlah golonganku”. Muttafaqun alaihi. • – Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mencela seseorang yang hendak shalat tahajjud dan tidak akan tidur malam. • * Kenapa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mencelanya, bukankah tujuan orang tersebut baik, hendak memperbanyak ibadah ❓ • – Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mencela seseorang yang akan puasa dan tidak akan berbuka. • * Kenapa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mencelanya, bukankah tujuan orang tersebut baik, hendak memperbanyak ibadah ❓ • – Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mencela seseorang yang tidak akan menikah, karena hendak taqorrub kepada Allah. • * Kenapa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mencelanya, bukankah tujuan orang tersebut baik, hendak taqorrub kepada Allah ❓2- Al-Baroo’ bin Aazib berkata قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ الأَيْمَنِ وَقُلْ “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadaku Jika engkau mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah sebagaimana berwudhu untuk sholat, lalu berbaringlah di atas bagian tubuhmu yang kanan, lalu katakanlah اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إْلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتُ“Yaa Allah aku menyerahkan jiwaku kepadaMu, dan aku pasrahkan urusanku kepadaMu, dan aku sandarkan punggungku kepadaMu, dengan kekhawatiran dan harapan kepadaMu. Tidak ada tempat bersandar dan keselamatan dariMu kecuali kepadaMu. Aku beriman kepada kitabMu yang Engkau turunkan dan beriman kepada Nabimu yang Engkau utus”Nabi berkata فَإِنْ مِتَّ مِتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُوْلُ“Jika engkau meninggal maka engkau meninggal di atas fitroh, dan jadikanlah doa ini adalah kalimat terakhir yang engkau ucapkan sebelum tidur”Al-Baroo’ bin Aazib berkata فَقُلْتُ أَسْتَذْكِرُهُنَّ وَبِرَسُوْلِكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ قَالَ لاَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ“Lalu aku mencoba untuk mengingatnya dan aku berkata “Dan aku beriman kepada RasulMu yang Engkau utus”Nabi berkata “Tidak, akan tetapi Dan aku beriman kepada NabiMu yang Engkau utus”. HR Al-Bukhari no 6311. • * Kenapa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyalahkan perkata’an Al-Baroo’ bin Aazib yang berkata “Dan aku beriman kepada RasulMu yang Engkau utus”. Bukankah perkata’an “RasulMu” itu baik ? ~~~~~~~ Perhatikan juga atsar para Sahabat berikut Sa’id bin Musayyib tabi’in, Ia melihat seorang laki-laki menunaikan shalat setelah fajar lebih dari dua raka’at, ia memanjangkan rukuk dan sujudnya. Akhirnya Sa’id bin Musayyib pun melarangnya. Orang itu berkata “Wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan menyiksaku dengan sebab shalat ? Beliau menjawab “Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyelisihi As-Sunnah.” Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Sunanul Kubra, II/466.* Kenapa Sa’id bin Musayyib melarang seorang laki-laki yang menunaikan shalat setelah fajar lebih dari dua raka’at, ia memanjangkan rukuk dan sujudnya, Bukankah Shalat itu adalah amalan yang paling utama ❓2. Shahabat yang mulia Ibnu Umar radhiyallaahu anhuma, menceritakan, Bahwasannya ada seorang laki-laki yang bersin kemudian dia berkata, “Alhamdulillah wassalaamu alaa Rasuulillaah” segala puji bagi Allah dan kesejahtera’an bagi Rasulullah. Maka Ibnu Umar radhiyallaahu anhuma berkata Aku juga mengatakan, “Alhamdulillah was-salaamu alaa Rasuulillah” maksudnya juga bershalawat. Akan tetapi tidak demikian Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam mengajari kami. Beliau shallallaahu alaihi wa sallam mengajari kami untuk mengucapkan ketika bersin “Alhamdulillah alaa kulli haal.” Diriwayatkan olehAt-Tirmidzi, no. 2738.* Kenapa Ibnu Umar radhiyallaahu anhuma mengajarkan kepada seorang laki-laki yang bersin, bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam mengajari, kalau bersin untuk mengucapkan “Alhamdulillah alaa kulli haal”. Bukankah ucapan “Alhamdulillah wassalaamu alaa Rasuulillaah” yang diucapkan seorang laki-laki itupun baik ❓3- Abu Musa Al-As’ari Radhiyallahu anhu, diriwayatkan memasuki masjid Kufah, lalu didapatinya di masjid tersebut terdapat sejumlah orang membentuk halaqah-halaqah duduk berkeliling. Pada setiap halaqah terdapat seorang syaikh, dan didepan mereka ada tumpukan kerikil, lalu syaikh tersebut menyuruh mereka, “Bertasbihlah seratus kali !” Lalu mereka pun bertasbih menghitung dengan kerikil tersebut. Lalu syaikh itu berkata lagi, “Bertahmidlah seratus kali” Dan demikianlah seterusnya . . Maka Abu Musa Radhiyallahu anhu mengingkari hal itu dalam hatinya, tapi ia tidak mengingkari dengan lisannya. Hanya saja ia bersegera pergi dengan berlari kecil menuju rumah Abdullah bin Mas’ud, lalu iapun mengucapkan salam kepada Abdullah bin Mas’ud, dan Abdullah bin mas’ud pun membalas salamnya. Berkatalah Abu Musa kepada Ibnu Mas’ud , “Wahai Abu Abdurrahman, sungguh baru saja saya memasuki masjid, lalu aku melihat sesuatu yang aku mengingkarinya, demi Allah tidaklah saya melihat melainkan kebaikan”. Lalu Abu Musa menceritakan keada’an halaqah dzikir tersebut. Maka berkatalah Ibnu Mas’ud kepada Abu Musa “Apakah engkau memerintahkan mereka untuk menghitung kejelekan-kejelekan mereka ❓ Dan engkau memberi jaminan mereka bahwa kebaikan-kebaikan mereka tidak akan hilang sedikitpun ❓” Abu Musa pun menjawab, “Aku tidak memerintahkan apapun kepada mereka”. Berkatalah Ibnu Mas’ud, Mari kita pergi menuju mereka. Lalu Ibnu Mas’ud mengucapkan salam kepada mereka. Dan mereka membalas salamnya. Berkatalah Ibnu Mas’ud “Perbuatan apa yang aku lihat kalian melakukannya ini wahai Umat Muhammad ?” Mereka menjawab, “Wahai Abu Abdurrahman, ini adalah kerikil yang digunakan untuk menghitung tasbih, tahmid, dan tahlil, dan takbir”. Maka berkatalah Ibnu Mas’ud “Alangkah cepatnya kalian binasa wahai Umat Muhammad, padahal para sahabat masih banyak yang hidup, dan ini pakaiannya belum rusak sama sekali, dan ini bejananya belum pecah, ataukah kalian ingin berada diatas agama yang lebih mendapat petunjuk dari agama Muhammad ? Ataukah kalian telah membuka pintu kesesatan ?”, Mereka pun menjawab, “Wahai Abu Abdurrahman, demi Allah tidaklah kami menginginkan melainkan kebaikan”. Abu Mas’ud pun berkata “Berapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tidak mendapatkannya”. Berkata Amru bin Salamah, “Sungguh aku telah melihat umumnya mereka yang mengadakan majelis dzikir itu memerangi kita pada hari perang An-Nahrawan bersama kaum Khawarij”. Riwayat Darimi dengan sanad shahih.* Mengapa Ibnu Mas’ud menegur orang-orang yang sedang berdzikir, Bukankah dzikir itu baik ? Kalau kita perhatikan riwayat-riwayat diatas, • * Kenapa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mencela orang yang hendak memperbanyak ibadah, bukankah ibadah itu baik ❓ • * Kenapa para Sahabat mencela dan mengingkari orang yang sedang beribadah, bukankah ibadah itu baik ❓ • Apa yang dicela dan diingkari oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga para Sahabat, tujuan mereka melakukannya adalah untuk memperbanyak ibadah. Maksud mereka tentu saja mengapa mereka dicela ❓Tidak lain, karena apa yang mereka lakukan tidak dibenarkan oleh syari’at. Apa yang mereka lakukan tidak ada perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Yang mereka lakukan adalah perkara yang dibuat-buat. Perkara yang baru bid’ah dalam urusan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga para Sahabat tidak faham kalau bid’ah ada yang baik ?Apakah ahli bid’ah yang mengatakan ada bid’ah hasanah lebih faham Islam daripada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para Sahabat ❓ الله المستعانSumberAgus Santosa Somantri BerbuatBaik Belum Tentu Dianggap Baik. 2022-01-26 • edited 2022-03-16. Berbuat Baik Belum Tentu Dianggap Baik. Terkadang Orang berbuat baik belum tentu dianggap baik apalagi orang-orang berbuat yang tidak baik. Oleh karena itu ketika dihadapkan pada sesuatu hal yang kita sukai atau dibenci jangan lupa untuk selalu minta pertolongan kepada Allah. Bismillaahirrahmaanirrahiim, Assalaamu’alaykum Wr. Wb. “Sesuatu yang menurutmu baik untukmu, belum tentu baik menurut Allah untukmu. Dan sesuatu yang menurutmu buruk bagimu, belum tentu buruk menurut Allah bagimu”. Bagi seorang manusia, keberhasilan adalah suatu kondisi yang selalu ingin dicapai. Tidak ada satupun manusia yang ingin terpuruk dalam kegagalan terus-menerus. Bagi mereka yang mau dan mampu untuk meraihnya, keberhasilan itu akan dapat diraih atas izin Allah SWT. Seorang mahasiswa pasti mengharapkan sebuah prestasi akademik yang baik. Seorang pengusaha pasti selalu mengharapkan mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Seorang pilot pasti mengharapkan agar dapat take off dan landing dengan selamat. Seorang penulis buku pasti mengharapkan agar bukunya dapat diminati oleh banyak orang. Begitupun dengan kita, kita pasti mengharapkan keberhasilan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan. Sebuah keberhasilan merupakan hasil dari suatu usaha yang kita lakukan. Orang yang meraih keberhasilan dalam suatu aktivitas akan disebut sebagai orang yang hebat karena telah berhasil meraih apa yang ia inginkan, sebaliknya, orang yang gagal meraih keberhasilan itu, maka ia akan dikatakan sebagai orang yang gagal. Hal inilah yang terbentuk dalam pola pikir sebagian orang. Satu hal yang perlu kita ingat, tidak selamanya kegagalan itu menandakan ketidakmampuan kita untuk mencapai suatu tujuan. Sebab kegagalan itu adalah proses atau sebuah jalan panjang menuju titik kejayaan. Kita mungkin sering mendengar kata-kata mutiara Kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Ternyata hal ini memang terbukti. Seorang Thomas Alfa Edisson mengalami ratusan kegagalan sebelum akhirnya mampu menemukan lampu. Seorang Bill Gates harus rela dikeluarkan dari kampusnya sebelum akhirnya ia membangun kerajaan IT dunia, Microsoft. Pada hakikatnya, manusia pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya, hanya saja mereka yang mampu bangkit dari kegagalan itu, itulah keberhasilan yang sesungguhnya. Islam mengajarkan ummatnya bagaimana meraih sebuah keberhasilan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Perlu kita pahami bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan kuasa dari Allah semata. Artinya, segala sesuatu yang ada di jagat raya ini adalah milik Dia yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Sebagai seorang pemilik, Allah berhak berbuat apa saja terhadap ciptaanNya. Keberhasilan hanya dapat diraih melalui dua cara, yaitu ikhtiar dan tawakkal. Segala upaya dan kerja keras kita dalam mewujudkan tujuan dan mimpi yang ingin kita raih merupakan ikhtiar. Namun bagaimanapun juga, manusia tetap saja seorang makhluk yang tidak memiliki kekuatan apa-apa. Untuk itulah, selain melakukan ikhtiar, kita harus tawakkal kepada Allah dengan memperbanyak ibadah dan do’a agar setiap ikhtiar yang kita lakukan mendapat berkah dan dimudahkan oleh Allah. Banyak orang yang telah bekerja keras siang dan malam, bahkan sampai menghabiskan sebagian besar waktu, tenaga, bahkan hartanya hanya untuk meraih impiannya, pada akhirnya harus mengalami kegagalan yang pahit. Inilah akibatnya jika kita melupakan Allah dalam setiap ikhtiar/ usaha kita. Kita terkadang merasa pede dengan kemampuan kita sendiri, bahkan sampai menganggap bahwa keberhasilan yang selama ini diraih adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dia lupa bahwa yang memberikan segala kenikmatan itu adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kaya. Ikhtiar dan tawakkal hanyalah sebuah washilah sarana kita untuk mencapai tujuan kita. Segala sesuatunya hanya berhak ditentukan oleh Allah saja. Artinya, tujuan atau mimpi yang ingin kita capai belum tentu akan kita raih, sekalipun telah melakukan ikhtiar dan tawakkal yang banyak. Kenapa demikian? Apakah Allah murka pada kita? Ternyata Allah sangat sayang kepada kita. Allah itu Maha Mengetahui segalanya. Termasuk segala sesuatu yang kita butuhkan, Allah lebih tahu daripada kita sendiri. Karena, segala sesuatu yang kita inginkan, segala sesuatu yang menurut kita baik, ternyata belum tentu baik menurut Allah. Misalnya, si Fulan ingin hidup kaya dan tentram. Dia setiap hari berikhtiar dan bertawakkal agar Allah memberikannya kekayaan kepadanya. Namun pada akhirnya dia tetap saja hidup miskin. Bukan berarti Allah murka kepadanya, lantas tidak memberikan kekayaan pada si Fulan. Tapi Allah tahu, jika ia menjadi orang kaya yang bergelimangan harta, dia akan menjadi kufur dan jauh dari Allah. Oleh karena itulah, Allah tidak mengubah nasibnya agar ia lebih dekat lagi kepada Allah. Ketika usaha dan do’a kita tidak dikabulkan oleh Allah, itu berarti Allah mempunya rencana lain yang jauh lebih indah daripada rencana yang kita buat. Infojual arm sleeve baik project ± mulai Rp 11.500 murah dari beragam toko online. cek Arm Sleeve Baik Project ori atau Arm Sleeve Baik Project kw sebelum mem. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Home › Harga › Arm Sleeve Baik Project. Alquran Foto T Foz on UnsplashSurat Al Baqarah merupakan surah kedua dalam Al Quran dan memiliki arti "Sapi Betina". Surat ini terdiri dari 286 ayat dan tergolong ke dalam surat ayat surat Al Baqarah memiliki arti makna yang luar biasa bagi umat muslim, termasuk ayat 216. Untuk lebih jelasnya, simak bacaan surat Al Baqarah ayat 216 beserta arti dan Al Baqarah ayat 216Ilustrasi Surat Al Baqarah Ayat 216. Foto Shutterstockكُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖKutiba 'alaikumul-qitālu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asā an takrahụ syai`aw wa huwa khairul lakum, wa 'asā an tuḥibbụ syai`aw wa huwa syarrul lakum, wallāhu ya'lamu wa antum lā ta'lamụnArtinya “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”Tafsir Surat Al Baqarah ayat 216Ilustrasi Surat Al Baqarah Ayat 216. Foto WML Image/ShutterstockMengutip Quran Kemenag, tafsir surat Al Baqarah ayat 216 menjelaskan bahwa selain kemiskinan dan kemelaratan, orang-orang beriman juga akan diuji selain dengan mengorbankan jiwa mereka melalui kewajiban turunnya ayat ini, hukum perang menjadi wajib kifayah dalam rangka membela diri dan membebaskan diri dari penindasan. Apabila musuh telah masuk ke dalam negeri orang-orang Islam, hukumnya menjadi wajib ayat ini juga ditegaskan bahwa sesuatu yang disukai oleh kita belum tentu baik dimata Allah. Begitupun sebaliknya, sesuatu yang dianggap buruk belum tentu buruk di mata karena itu, ketika dihadapkan pada sesuatu hal yang kita sukai atau dibenci, jangan lupa untuk selalu minta pertolongan kepada Allah. Tujuannya agar mendapatkan keberkahan dan diberikan petunjuk yang terbaik.

Allahyang lebih mengetahui akibat terbaik setiap perkara. Allah yang Mahatahu yang paling maslahat untuk unrusan dunia dan akhirat kita. Sedangkan kita sendiri tidak mengetahui yang terbaik dan yang jelek untuk kita. (Tafsir Az-Zahrawain, hlm. 348-349) Faedah dari Ayat. Jihad memang tidak disukai oleh jiwa karena banyaknya kesulitan di dalamnya.

Sebagai muslim, tentunya kita selalu berusaha untuk melakukan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk. Namun, terkadang apa yang kita anggap baik belum tentu baik menurut Allah. Seperti yang dikatakan dalam Al-QuranDan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.QS. An-Nur 52Dari ayat di atas, dapat kita simpulkan bahwa kebaikan menurut Allah adalah kebaikan yang sesuai dengan ajaran-Nya dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ridha-Nya. Namun, seringkali kita terjebak dalam pandangan kita sendiri tentang kebaikan dan mengabaikan pandangan Kita Tentang Kebaikan1. Membawa Manfaat Bagi Kita2. Tidak Membahayakan Kita dan Orang Lain3. Sesuai dengan Norma-Norma SosialPandangan Allah Tentang Kebaikan1. Bertauhid2. Berbuat Baik kepada Orang Tua3. Membantu Orang yang MembutuhkanTabel Perbandingan Pandangan Kita dan Allah Tentang KebaikanKesimpulanFAQs1. Apa yang dimaksud dengan “baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah”?2. Bagaimana cara mengetahui apakah suatu tindakan dianggap sebagai kebaikan menurut Allah?3. Apa yang harus dilakukan jika kita melakukan tindakan yang dianggap sebagai buruk menurut Allah?4. Bagaimana cara mendapatkan ridha Allah?5. Apa pentingnya mengikuti pandangan Allah tentang kebaikan?DisclaimerPandangan Kita Tentang KebaikanSetiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang apa yang baik dan buruk. Terkadang pandangan ini dipengaruhi oleh faktor budaya, agama, atau bahkan lingkungan sekitar. Kita cenderung menganggap sebagai baik hal-hal yang1. Membawa Manfaat Bagi KitaKita cenderung membuat keputusan berdasarkan manfaat yang akan kita dapatkan darinya. Misalnya, kita akan menganggap sebagai baik jika kita mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi, karena hal ini akan membawa manfaat bagi kehidupan Tidak Membahayakan Kita dan Orang LainKita juga cenderung menganggap sebagai baik hal-hal yang tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain. Misalnya, kita akan menganggap sebagai baik jika kita menghindari kebiasaan merokok, karena merokok dapat membahayakan kesehatan kita dan orang di sekitar Sesuai dengan Norma-Norma SosialSetiap masyarakat memiliki norma-norma yang berlaku di dalamnya. Kita cenderung menganggap sebagai baik hal-hal yang sesuai dengan norma-norma ini. Misalnya, kita akan menganggap sebagai baik jika kita menghormati orang yang lebih tua dari kita, karena hal ini sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat Allah Tentang KebaikanSedangkan, pandangan Allah tentang kebaikan sangatlah berbeda dengan pandangan kita. Seperti yang dijelaskan dalam Al-QuranDan barang siapa yang dikehendaki Allah untuk memberikan petunjuk, niscaya Allah melapangkan dadanya untuk menerima agama Islam; dan barang siapa yang dikehendaki-Nya untuk menyesatkan, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.QS. Al-An’am 125Dari ayat di atas, dapat kita simpulkan bahwa kebaikan menurut Allah adalah kebaikan yang sesuai dengan ajaran-Nya dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ridha-Nya. Sebuah tindakan yang dianggap sebagai kebaikan oleh manusia belum tentu dianggap sebagai kebaikan menurut Allah jika tidak sesuai dengan BertauhidMenurut Al-Quran, bertauhid atau mengesakan Allah adalah tindakan yang sangat baik dan dianggap sebagai kebaikan yang paling utama. Seperti yang dijelaskan dalam Al-QuranKatakanlah “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”QS. Al-Ikhlas 1-4Hal ini menunjukkan bahwa bertauhid adalah tindakan yang sangat baik dan dianjurkan oleh Allah. Tanpa bertauhid, segala tindakan kita yang dianggap sebagai baik oleh manusia tidak akan memiliki makna apapun di hadapan Berbuat Baik kepada Orang TuaMenurut Al-Quran, salah satu tindakan yang dianggap sebagai kebaikan adalah berbuat baik kepada orang tua. Seperti yang dijelaskan dalam Al-QuranWahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dalam masalah yang wajib ditakwa dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Muslim. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa jahiliah, maka Dia jadikan persahabatan di antara hatimu, lalu kamu menjadi bersaudara oleh nikmat-Nya. Dan kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah selamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.QS. Ali Imran 102-103Hal ini menunjukkan bahwa berbuat baik kepada orang tua adalah salah satu tindakan yang dianggap sebagai kebaikan oleh Allah. Kita harus selalu menghormati dan memperlakukan orang tua dengan baik, karena hal ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan ridha Membantu Orang yang MembutuhkanMenurut Al-Quran, salah satu tindakan yang dianggap sebagai kebaikan adalah membantu orang yang membutuhkan. Seperti yang dijelaskan dalam Al-QuranDan berbuat kebajikanlah kamu, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.QS. Al-Baqarah 195Hal ini menunjukkan bahwa membantu orang yang membutuhkan adalah salah satu tindakan yang dianggap sebagai kebaikan oleh Allah. Kita harus selalu membantu sesama manusia dengan tulus hati, tanpa mengharapkan imbalan apapun dari mereka, karena hal ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan ridha Perbandingan Pandangan Kita dan Allah Tentang KebaikanPandangan KitaPandangan AllahMembawa manfaat bagi kitaSesuai dengan ajaran-Nya dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ridha-NyaTidak membahayakan kita dan orang lainSesuai dengan ajaran-Nya dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ridha-NyaSesuai dengan norma-norma sosialSesuai dengan ajaran-Nya dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ridha-NyaKesimpulanDalam kehidupan sehari-hari, kita cenderung menganggap sebagai baik hal-hal yang membawa manfaat bagi kita, tidak membahayakan kita dan orang lain, serta sesuai dengan norma-norma sosial. Namun, pandangan Allah tentang kebaikan sangatlah berbeda dengan pandangan kita. Kebaikan menurut Allah adalah kebaikan yang sesuai dengan ajaran-Nya dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ridha-Nya. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita harus selalu berusaha untuk mengikuti pandangan Allah tentang Apa yang dimaksud dengan “baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah”?Ini berarti bahwa kebaikan menurut Allah adalah kebaikan yang sesuai dengan ajaran-Nya dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ridha-Nya. Sebuah tindakan yang dianggap sebagai kebaikan oleh manusia belum tentu dianggap sebagai kebaikan menurut Allah jika tidak sesuai dengan Bagaimana cara mengetahui apakah suatu tindakan dianggap sebagai kebaikan menurut Allah?Untuk mengetahui apakah suatu tindakan dianggap sebagai kebaikan menurut Allah, kita harus merujuk pada ajaran-Nya yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis. Kita juga dapat meminta nasihat dari orang yang lebih mengerti tentang agama Apa yang harus dilakukan jika kita melakukan tindakan yang dianggap sebagai buruk menurut Allah?Jika kita melakukan tindakan yang dianggap sebagai buruk menurut Allah, kita harus segera bertaubat kepada-Nya dan berusaha untuk tidak mengulangi tindakan tersebut di masa yang akan Bagaimana cara mendapatkan ridha Allah?Ada banyak cara untuk mendapatkan ridha Allah, di antaranya adalah dengan mengesakan-Nya, berbuat baik kepada orang tua, membantu orang yang membutuhkan, dan melakukan amal sholeh lainnya sesuai dengan Apa pentingnya mengikuti pandangan Allah tentang kebaikan?Sangat penting untuk mengikuti pandangan Allah tentang kebaikan karena hanya dengan mengikuti ajaran-Nya, kita dapat mendapatkan ridha-Nya dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan ini disusun sebagai informasi umum dan bukan sebagai nasihat keagamaan. Setiap tindakan yang diambil berdasarkan informasi yang terdapat dalam artikel ini adalah sepenuhnya tanggung jawab pembaca. Selalu konsultasikan dengan ahli agama jika dibutuhkan. KataKata Bijak Terbaru Buat Kehidupan Yang Bermakana. By syakila Posted on October 5, 2018. Kata kata bijak selalu saja menyimpan makna yang mendalam, sehingga tidak heran apabila ia memiliki kekuatan besar yang mampu mendorong manusia menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kata-kata motivasi bijak tentang kehidupan akan memberi wawasan baru BERANDA RELIGI dika mustika 20 Maret 2018 Dibaca 35372x Boleh jadi yang kamu benci adalah baik untukmu dan yang kamu inginkan belum tentu baik Untukmu. Percayalah perspektif-Nya!“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” Al Baqaroh 216 Tadi pagi aku mendengarkan sebuah kisah yang menggambarkan ayat tersebut. Pernahkah kamu merasa kalau hidup itu rasanya, kok...menguras emosi, energi, pikiran, dan menguras lainnya. Rasanya hidup seakan tidak berpihak pada kita. Segala ketidakberuntungan seakan datang silih berganti. Sedangkan, adakalanya jika kita melihat kondisi orang lain, yang terlintas di pikir adalah...”Betapa beruntungnya dia, tidak melakukan apa-apa, tapi segala keberuntungan datang padanya.” Nah, pemikiran itu juga sempat terpikir olehku. Namun, cerita yang kudengar pagi tadi membuatku berpikir ulang. Dikisahkan di sebuah desa ada sebuah keluarga yang memiliki berbagai hewan. Ada keledai, anjing, juga ayam. Suatu pagi, ketika sang istri terbangun ia kaget bukan kepalang, melihat kandang ayam mereka kosong melompong. Selidik punya selidik, ternyata ada yang mencuri ayam mereka. Sang suami kala itu hanya berkata, “Ya, ini yang terbaik.” Tak lama waktu berselang...sang istri di suatu siang menemukan bahwa anjing keluarga mereka yang biasanya menjaga rumah, mati terkena perangkap di hutan. Saat itu sang suami berkata lagi, “Ya, ini yang terbaik.” Sang istri masih tidak paham dengan perkataan suaminya. Tak lama waktu berselang lagi, ternyata keledai milik mereka terkena suatu penyakit, hingga akhirnya keledai-keledai keluarga ini mati. Sang istri merasa bahwa hidup mereka sangat tidak beruntung. Satu persatu Allah mengambil harta yang mereka punya, ayam, anjing, dan keledai. Sang istri menangis kepada suaminya. Sang suami hanya berkata, “Ini adalah yang terbaik.” Sang istri terus menangis dan masih tidak memahami perkataan suaminya. Di suatu pagi, pasangan suami istri ini terbangun dan seperti biasanya langsung keluar rumah. Betapa kaget mereka, mereka menjumpai desa mereka sunyi senyap. Tak ada seorang pun di luar rumah. Dan ternyata desa mereka semalam kedatangan sekelompok perampok. Perampok tersebut menghabisi penduduk yang di rumahnya ada suara. Seperti suami istri tadi, di rumah penduduk desa tersebut memang sebagian besar memiliki hewan-hewan di rumahnya. Dan hewan-hewan tersebut bersuara ketika ada perampok. Perampok takut aksi mereka ketahuan. Maka hal mengerikkan itu pun terjadi. Kini, sang istri pun memahami apa yang selama ini dikatakan oleh suaminya. “Ya, ini adalah yang terbaik.” Sering, kita merasa bahwa kita lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Padahal, ilmu Allah lah yang mampu mengetahui yang terbaik untuk kita. Seringkali kita tidak dapat melihat apa yang terbaik untuk kita, karena kita begitu sibuk dengan prediksi kita tentang definisi terbaik ini. Semoga kisah ini bisa lebih membuka hati juga pikiran kita. Lebih meyakinkan kita, bahwa Allah lah yang tahu kondisi terbaik untuk kita. Percayalah! Artikel TerkaitArtikel Lainnya
Search Makalah Tentang Covid 19 Terhadap Pendidikan. Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup" Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan Materi rakor didasari pada kebijakan-kebijakan yang digulirkan oleh Kemdikbud terkait dengan Pelaksanaan pendidikan di era pandemi covid-19 melalui: SE Kepemendikbud No Berkat rahmat dan karunia-nya pula, penulis
KALIMAT di atas bukan kalimat syair dari pujangga, ataupun kata-kata mutiara dari ahli bahasa, melainkan penggalan dari firman Allah SWT yang tertera dalam QS. Al Baqoroh/2216. Ayat itu mengajarkan kepada kita semua, bahwa apa yang kita anggap suatu kebaikan belum tentu di mata Allah juga kebaikan, dan sebaliknya suatu yang tidak kita senangi, namun itu justru baik untuk kita. Ayat itu ditutup dengan kalimat indah sebagai kesimpulannya, yakni “Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. Indra manusia sangat terbatas, matanya tidak bisa melihat barang yang sangat jauh atau yang terhalang tembok, telinganya tidak bisa mendengar sumber suara yang jauh atau yang frekuensinya tidak sama suara kita. Baca Juga Kalah Jadi Bandar Judi, Dennis Lim Ungkap Alasannya Tinggalkan Profesi Bos Kasino di Thailand, Awalnya... Begitu juga akal kita, tidak akan tahu kejadian di masa yang akan datang. Sementara Allah adalah zat yang maha sempurna yang tidak dibatasi dengan halangan apa pun. Indahnya, Allah juga maha baik, karena itu menginginkan yang terbaik bagi hamba-Nya. Masalahnya, seringkali seorang hamba terjebak frustasi ketika kegagalan demi kegagalan dialaminya, sementara ia tidak mampu melihat hikmah dari rangkaian kegagalan itu. Bahkan yang ada merasa bahwa Allah telah “menzalimi” dirinya, padahal sejatinya, Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar kesanggupan hamba itu sendiri QS. Al Baqoroh 286. Memang ketika seseorang ingin meraih sesuatu dan telah diperjuangkan semaksimal mungkin dengan berbagai upaya namun pada akhirnya gagal diperoleh, ia akan sangat kecewa. Baca Juga Berapa Hari Sebaiknya Puasa Rajab? Simak Jadwal, Niat dan Tata Caranya Melaksanakannya Hal ini dikarenakan “sesuatu” yang dikejarnya itu dianggap hal yang sangat penting dalam kehidupannya, yang apabila gagal, maka gagal pula mendapatkan berbagai kebaikannya. Untuk inilah Penulis memahami betul makna kegagalan dan frustasi ketika sebuah cita-cita akhirnya tidak berbuah manis dan terkubur bersama mimpi indah yang tidak menjadi kenyataan. Mimpi menjadi pilot pernah dialami penulis. Membayangkan seseorang yang piawai menerbangkan pesawat, anggun berpakaian putih bersih dan berjalan tegap serta bergaji besar pernah menjadi cita-cita penulis. Tidak sekedar cita-cita kosong, namun ihtiar dan kesungguhan telah dilalui. Awalnya setelah lulus SMA dan orang tua tidak mampu menguliahkan, kami mencoba peruntungan dengan pergi ke Jakarta dan mendaftar pada sekolah penerbangan pemerintah yang biayanya tentu saja gratis.
Ma Tidak ada komentar Banyak hal di dunia ini yang bisa jadi baik menurut kita, namun belum tentu baik menurut agama. Di antara sebabnya, terkadang kita hanya menghukumi sesuatu dari luarnya, tanpa memperhatikannya dari sisi agama, tanpa melihatnya dengan kaca mata Syariat. Membantu Bangun hubungan baik dengan orang yang tidak menyukai kita dengan meminta bantuan. Dalam hubungan sosial, kemungkinan besar kita akan menemukan orang yang kurang cocok. Jika Anda ingin tetap berteman baik, mulailah dengan meminta bantuannya. Tentu saja, mereka akan enggan membantu bahkan jika mereka tidak menyukai Anda. .
  • ekonjzb4q7.pages.dev/220
  • ekonjzb4q7.pages.dev/437
  • ekonjzb4q7.pages.dev/162
  • ekonjzb4q7.pages.dev/182
  • ekonjzb4q7.pages.dev/154
  • ekonjzb4q7.pages.dev/344
  • ekonjzb4q7.pages.dev/214
  • ekonjzb4q7.pages.dev/281
  • baik buat kita belum tentu baik buat allah